Rabu, 04 November 2015

menyimpulkan buku arsitektur dan lingkungan



1.       Pendahuluan

Dasar kehidupan kita diantara lain mencakup pembangunan dan pemukiman. Dasar ini sebenarnya menjadi titik pangkal cara kita membangun. Akan tetapi dewasa ini banyak hal tentang dasar-dasar kehiduoan itu telah disingkirkan

Salah satu tujuan penting dari cara pembangunan, ialah perlindungan rerhadap penghuni. Perencnaan proyek besar- juga diindonesia- pada tahun-tahun yang lalu sering lebih banyak memperhatikan masalah teknis dan bahan bangunan daripada kenyamanan dan perlindungan penghuninya.
1.1. Arsitektur biologis

Arsitektur biologis berarti ilmu penghubung antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan.

1.2. Lingkungan manusia

Setiap pembangunan merupakan suatu pembaharuan atau perubahan lingkungan. Perhatian atau perubahan lingkungan berarti perhatian atas arsiteknya dn atas kualitas kehidupan manusia.

Jikalau kita membandingkan kualitas lingkungan pada masa lalu dengan keadaan sekarang. Maka harus kita akui bahwa kualitasnya makin lama makin menurun.

1.3. Pengaruh energi

Salah satu usaha untuk mencapai keseimbangan dengan alam memberi perhatian pada energy yang dinutuhkan, sebab penggunaan energy yang paling dikit, juga merusak lingkungan manusia paling dikit. Itu berarti kita bahwa dalam setiap tindakan membangun, kita membutuhkan perhitungan energi.

1.4. Teknologi protektif

Keseimbangan antara lingkungan dan teknolgi menurut prof. h. r hugi pada makalahnya angepasste technologie fur entwicklungslander dapat digambarkan sperti terlihat sebagai berikut.

Seimbang dengan alam
-          Perhatian kepada alam dan sumbernya

Seimbang dengan manusia
-          Perhatiam kepada keamanan, kehidupan( air , jalan nafkah penghidupan)
                                Seimbang dengan lingkungan
-          Perhatia kepada iklim, tanah. Pengaruh lainnya dan sebagaiya

2.       Pengertian waktu
2.1. Sejarah

Pembangunan dan kebudayaan merupakan perwujudan sejarah manusa terutama pada masa yang lalu pembangunan rumah kediaman bersrti tanda kehidupan, berarti aktifitas oleh masyarakat setempat. Kehidupan dtentukan oleh agama, kebudayaan dan masyarakat setempat

2.2. Waktu sekarang

Waktu sekarang merupakan waktu peralihan antara sejarah dan masa lampau dan masa depan. Cara membangun sudah berubah. Pada masa lalu atap merupakan perlindungan dan tujuan utama rumah kediaman. Sedangkan pada masa sekarang sudah jauh berbeda Karen a penghuni bermukim lebih padat.

2.3. Masa depan

Desa kala patra kata orang bali. Kata itu berarti oengetahua dan pengertian tentang nilai waktu dan kelakuan kita setiap saat. Jika kita memusatkan perhatian pada keadaan sekarang, kita tak brniat untuk menghentikan waktu, melainkan memutarkan kmbali oda sejarah sedemikian rupa sehingga kita dapat menghindarkan cara sungai mengalir. Kita harus berusaha sebaik-baiknya untuk menuntunkan arusnya sebelum arus itu membesarmenyatukan tenaga  dan menghanyutkan semuanya. Pengertian akan waktu dapat juga dimengerti sebagai sesuatu yang agak mengancsm karena hubungannya erat adenga peralihan manusia dan kematiannya.

3.       Pengertian ruang
3.1. Alam

Manusia dan kebudayaannya serta peradaban yang dihasilkan terletak pada alam skitarnya dengan hokum alamnya. Dari keseimbangan dengan lingkungan social dan kebudayaan tertentu, kemudian dibuat factor lingkungan, seperti pembangunan  rumah , pondok dan sebagainya

3.2. Manusia

Manusia memiliki sifat sangat berbeda sesuai dengan keadaan masing-manusia. Yang dimaksud dengan sifat manusia ialah rohkepandaiannya, segi-segi fisiologik, psikologi dn sebagainya.

3.3. Masyarakat

Slamanya manusia bekerja dan melakukan sesuatu yang berimbang dengan kemanusiaan dan alam. Kesulitan sering tedapat pada manusia dan citra dirinya, yakni hubungannya sebagai individu dengan manusia , kebudayaan , dan agama. Sebagai keterangan , misalnya kita dapat mengerti bahwa kelaparan yang terdapat diseluruh dunia dapat dubah dengan makanan. Asal ada mkanan, maka kelaparan diseluruh dunia dpat diubah dengan mkanan.

3.4. Bangunan

Pembangunan gedung secara biologic maupun secara nonbiologik membentuk ruang dengan dinding-dinding yang biasanya berfungsi sebagai penyangga beban.pada prncanaan, kita merancang bentuk ruang atau dinding ruang sebagai batas antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.

4.       Pengertian ukuran
4.1. Perbandingan arsitektur alam dan teknik

Arsitektur alam, seperti  terdpat misalnya pada ilmu bumi, selalu membentuk suatu peredaran alam yang tertutup. Arsitektur masa depan harus lebih efisien dengan menggunakan  energy yang lbih jauh sedikit. Arsitektur seharusmya lebih biologic.

4.2. Peradaban (sivilisasi) dan kebudayaan

Seperti yang telah diterangkan pada bab-bab yang lalu, maka peradaban dan kebudayaan merupakan sifat yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan masyarakat terutama di bidang arsitekturnya.

5.       Pengertian fungsi

Fungsi menentukan arti. Perlindugan terhadap kehidupan manusia ialah tujuan pembangunan. Fungsi tidak boleh dicmpurkan engan fungsionalisme sebagai gaya arsitekturnya. Pengertian fungsi tentunya jauh lebih luas. Pada alam, semuanya bersifat fungsional, semua mampunyai fungsi , dan jiaklau arsitektur biologis dapat diterapkan seagai semacsm tiruan arsitektur alam maka semuanya juga berfungsi.

5.1. Situasi dan analisa site

Dalam pengertian asitektur biologis, site dan letak gedung-gedung dipilih sedimikian rupa , sehimgga juga diperhatikan gangguan geopatis yang mengandung bahaya atas keshatan penghuni. Sinar yang berhubungan dengan bumi bisa memustahilkan berdirinya sebuah rumah justru karena letaknya yang merugikan.

5.2. Ruang dan iklim

Bangunan dan kontruksinyadibtuhkan manusia antara kain untuk menghadapi pengaruh iklim. Factor penting untuk membangun perlindungan terhadapa cuaca dan iklim tersebut ialah penyinaran, suhu, kelembaban udara, ventilasi dan seagainya.

5.3. Energi dan bahan bangunan

Daei ahli fisika dan ahli kimia kita ketahui bahwa energy dan materi masing-masing dapat dikonfirmasikan tanpa kita kehilangan sesuatu. Pembangunan merupakanpenggunaan energy dan materi  (bahan bngunan ) secara terarah.

5.4. Cara membangun dan kontruksi bangunan

Pengertian cara membangun dn kontruksi bangunan mempunyai kaitan dengan pembangunan biologis sehingga antara keduanya sebenarnya tidaklah berbeda.

a)      Bagian bangunan utama
Bagian bangunan utama menentukan bentuk bangunan, yang ditempatkan seagai dasar pada perencanaan oleh arsitek atau insinyur uang menentukan struktur bangunan.
b)      Bagian bangunan yang bersifat pelengkap
Bagian bangunan pelengkap mengisi lubang-lubang dan celah-celah pada bagian bangunan utama. Bagian bangunan pelengkap, yang tidak menerima beban, dapat diubah dan dihanti dan ditentukan oleh penghuni.

5.5. Hubungan dan sambungan

Membangun tempat tinggal selalu merupakan usaha merangkai. Menyambung, menghubungkan bahan, ruang dn sebagainya. Dengan kata lain sambungan biasanya ita artikan sebagainsuatu sambungan mekanik seperti misalnya dua balok kayu yang ditarik sehingga hubungannya erat dan kuat.

5.6. Ukuran dan proporsi

Dalam hal ini mungkin dapat diketahui, bebarapa arsitek merencanakan rumah-rumahmereka atas dasar proporsi harmonis, dimana daerah rumah tersebut tidak hanya digambar saja, melainkan juga ditulis sebagai lembaran music. Salah satu diantaranya arsitek andre M. studer dari swiss yang juga menulis kriterian einer intgralen architektur

5.7. Ruang dan bentuk

Bentuk kita diartikan sebagai ruang oleh Karena hubungan antara berbentuk dan ruang jalin menjalinruang dan massa bangunan, baru dapat digunakan jiakalau mengandung beberapa sifat. Arsitektur membatasi ruang dari lingkugan alam yang belum digunakan dengan massa yang belum bentuk, sepeti yang telah dibicarakan pada bab 4.2 mengenai peradaban dan kebudayaan, pengaruh aga,a atas arsitektur.

6.       Pengertian lingkungan

Istiliah lingkungan berhubungan erat dengan keindsafan manusia terhadap lingkungan yang pada waktu sekarang sudah berubah sama sekali. Keinsfatan terhadap lingkungan berarti pengetahuan / pengertian tentang ancman atas lingkungan alam seabagai dasar kehidupan manusia, dihubungkan dengan kesediaan untuk mengushakan tindakan perbaikan.

6.1. Lingkungan alam

Sifat, cara pemulihan dan pengeloaan atas tanah serta bagunan baik pemerintah maupun masyarakat, ikut menjadi factor penentu dalam pembangunan pemukiman maupun kelangsungan kehidupan  manusia sehari-hari

Ada etentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan ini mempunyai kaitan erat dengan pelestarian dan pembentukan lingkungan alam.

6.2. Lingkungan sekitar (lingkungan buatan)

Dengan pertambhan penduduk yang tertinggi terutama dinegara –negara berkmbang, kerusakan ligkungan alam makin lama makin berat. Masa sekarang menjadi peralihan. Arsitektur dan pembangunan pemukiman harus memperkembangkan alternative batu yang sesuai dengan alam sekitarnya sebagai arsitektur biologic.

6.3. Lingkungan social dan ekonomi

Walaupun mungkin lingkungan social bertentangan dengan factor ekonomi maka misalnya dalam hal perumahan sederhana dicari penyelesaian mengenai lingkungan social dan ekonomi seoptimal mungkin menurut daftar / gambar.

7.       Bahan bangunan biologis

Menurut taksiran oenggunaan bahan mentah oleh indrustri bangunan berjumlah sekitar 600.000.000 ton setahun. Hal ini sangat membutuhkan perhatian bagi peredaran bahan bangunan juga sangat menuntut perhatian kita.

7.1. Bahan bangunan yang dapat dibudidayakan lagi
a)      Kayu
Pilihan tas suatu bahan bangunan tegantung pada sifat-sifat biologis,teknis ekonomis dan keindahan. Jikalau dpilih kayu sebagai bahan bangunan biologis, makan perlulah  dketahui sifat-sifatnya sepebuhnya. Tetapi disin sifat-sofat kayu hanya akan kitabicaraka sedikit saja, dengan melihat buku-buku yang ada dipasar.
b)      Bambu
Pada umumnya bagian bangunan yang dapat dibuat dri bamboo jauh lebih murah dibandingkan dengan bahan angunan lain untuk  kegunaan yang sama. Bamboo sebagai bahan bangunan biologis didapatkan hamper diseluruh Indonesia. Bamboo adalah bahan ramuan yang penting, sebagai pengganti kayu.
c)       Rumbia, alang alang dan ijuk
Tumbuhan rumia tumbuh didaerahyang bnyak mengandung air, seperti misalnya dipantai laut daerah rawa-rawa dan sebagainya. Atap  rumbia dibuat dari helai-helai daun rumbia yang dirangkai sedimikia rupa hingga dapat digunakan sebagai penutup atap.
Alang-alang alah jenis rumput yang banyak dtemukan didaerah tropis. Akar rimpangnya yang sulit dihancurkan , erusak tanaman pertanian. Bijinya sangat mudah disebarkan angin sehingga dalam waktu singkat dapat menuasai daerah yang luas.
Ijuk serat berwarna hitam daripohon aren bersifat tahan. Dibandngkan dengan rumbia dan alang-alan, ijik bisa digunakan pelapis  atap.
7.2. Bahan bangunan alam yang dapat digunakan lagi
a)      Tanah, tanah liat dan lempang
Tanah yang tediri dari batu-batu yang hancur berupa pasir atau geluh dan bahan organic yang membusuk. Dalam keadaan netral tanah terbabas dari akar0akar dn sebagainya. Sedangkan tanah liat terdiri atas gauh. Pasir dari tanah payau.yang tidak banyaknya tetapi rata tercampur.
b)      Batu alam
Batu alam seperti batu alam yang lain, teripta  dn terkandung dlam suatu peredaran alam yang tertutup.
7.3. Bahan bangunan alam yang disediakan oleh industrial
a)      Batu buatan yang dibakar ( batu merah)
Pembuata batu bata atau batu merah sebagai home indrustr atau perusahaan batu emrah haus memnuhi peraturan umum untuk bahan bangunan diindoneisa NI-3 dan peraturan batu merah  seabagai bahan bangun NI-10
b)      Genting flam dan genting pres
Gantig flam adalah unsure banguna yang dipakai sebagai pelapis atp. Dapat ibuat dengan menggunakan lempung sebagai bahan mentah yang kemudian dibakar.
c)       Batu buatan yang tidak dibakar
Batu batuan atau batu cetak yang tidak dibakar dari tras dan kapur kadang kadang juga dengans edikit semen Portland, sudah mulai dikenal oleh masyarakat sebagai bahan bangunan dan sudah pula dipakai untuk pembuataan rumah dan gedung
8.       Perencanaan arsitektur biologis
8.1. Tujuan pembangunan biologis
Penyelidikan arsitektur dan pembangunan mempunyai tujua yang berbeda satu sama lain. Dalam penyeledikan biasanya bagian teknik dan ekonomi lebih diutamakan, sekalipun teknik tersebut belum pasti menjadi teknik  yang terbaik
8.2. Bentuk bangunan dan bahan bangunan
Bahan bangunan dan kontruksi bangunan adalah dua unsure pembentuk bangunan. Akan tetapi bentuk nagunan pun ditentukan oleh fungimya, menurut kebutuhan dan penghuninyan dan cara pembangunanya. Dinding dan susunan atap.
8.3. Sistem perencanaan
Perencsnaan arsitektur biologic dengan bahan bangunan biologic meupakan suatu lintas ilmu yang melibatkan antara lain insinyur, ahli banguna dan pemberi tugas.
8.4. Arsitektur tradisional
Istilah arsitektur tradisionl dapat diartikan sebagai suatu arsitejtur yang dicipkan atau dilakukan degan cara yang senantiasa sama sejak beberapa generasi. Denga demikian arsitektur tradisional memperlihatkan hubungan manusia dengan sejarahnya dalam budang banguan dan pemukiman.
8.5. Menuju arsitektur biologis
a)      Pendahuluanpada waktu mempersiapkan buku ini kadang terpikirkan materi arsitektur biologic dianggap sebagai mpian utopik dan pembaca
b)      Rudolf doernach
Rudolf doernach lahir pada tahun  1929  di Stuttgart, jerman barat pelajaran arsitektur dan biologi bnagunan ditempuh dijerman barat dan amerika
c)       Peter schmid
Lahir pada bulan September 1935 diroma, italia. Ia belajar arsitektur di wina, Austria dan studia prinsip universal pada swami yogeshwaranand saraswati maharaj diindia

Nama : Haris Winando
Kelas : 2TB03
NPM; 24314805



Tidak ada komentar:

Posting Komentar