Manusia dan Tanggung Jawab
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup
sendirian dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang
diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga
tidak mengganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu
yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan tandingan terhadap hak,
dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah
tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Kewajiban terbatas
b) Kewajiban tidak terbatas
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang
mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser
oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin
membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada
dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri
dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah
yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa
Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab
adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja
maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Manusia yang bertanggung jawab adalah
manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri.
Macam-Macam Tanggung Jawab
Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu
:
1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri,
menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya,
manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena
itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan
sendiri.
2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil.
Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab
ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga
merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat
hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk
sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan
manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan
anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat
melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah
warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh
norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika
perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu
harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.
5. Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah
tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai
tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan
dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya
serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk
suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal
tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab
manusia terhadap
sesama, tanggungjawab manusia terhadap
alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab
manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan.
Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.
PENGABDIAN
Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, dapat atau pun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan antara lain kepada, raja, cinta, kasih sayang, hormat atau
suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulya
pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Lain halnya jika keluarga
kita membantu teman, karena ada kesulitan mungkin sampai berhari-hari ikut
menyelesaikan sampai tuntas. Ibu bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.
1. Pengabdian
kepada keluarga
Pada
hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan atas
cinta dan kasih sayang, kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan
pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang
tidak disertai pengorbanan, berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Dapat
berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan
anak-anaknya atau anak-anak kepada orang tuannya
2. Pengabdian
kepada masyarakat
Manusia
adalah anggota masyarakat. Ia tak dapay hidup tanpa orang lain, karena
tiap-tiap orang saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup dimasyarakat
tidak mau memasyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri. Maka apabila
mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat.
Cepat atau lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada masyarakat
lingkungannya.
Untuk
kebutuhan hidup, manusia tidak bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Dia
memerlukan bantuan, pertolongan, amal dan jasa orang lain. Al-Quran membari
dorongan kepada orang-orang beriman, untuk mencintai saudara-saudaranya yang
seiman, berbuat baik kepada mereka dan memberi pertolongan serta bantuan kepada
mereka.
Firman Allah
SWT: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudaya, karena itu damaikanlah
antara kedua saudara mu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
rahmat”. (QS. Al-Hujarat, 46: 10)
Selain itu
Al-quran juga mendorong kaum muslimin bekerja sama, bantu-membantu, dan
membentuk masyarakat yang seikat dan terpadu dimana setiap mukmin merasa
terjalin dalam suatu bangunan yang padu.
Dalam
kehidupan perguruan tinngi, pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah
satu tugas pokok perguruan tinggi, adalah Dharma ketiga dari tri darma
perguruan tinggi yaitu:
a. Pendidikan
b. Penelitian
c. Pengabdian
kepada masyarakat
3. Pengabdian
kepada Tuhan
Manusia tidak
ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan
Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada
Tuhan Ynga Mah Kuasa. Tujuan Allah menciptakan takan jin dan manusia hanya
untuk menyembah kepada-Nya.
Firman Allah
SWT: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah kepada ku”. (QS. Adz. Dzaariyaat, 51: 56)
Menyembah
Allah beratri ingat kepada Allah. Kebiasaan seorang mukmin dalam mengingat
kepada Allah, baik dengan mengucapkan tasbih, takbir, istigfar, doa maupun
dengan membaca Al-Quran, membuat jiwa bersih dan bening serta perasaanya tenang
dan tenteram.
Firman Allah
SWT: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram”.
(QS al-Ra’d, 13: 28)
Sabda
Rasulullah SAW: “Ingatlah akan Allah aadalah penawar kalbu. Dan sabdanya pula:
“Suatu kaum yang berkumpul dan mengingati Allah pasti disambut oleh para
malaikat dan para malaikat pun memenuhi mereka dengan rahmat-Nya dan menurunkan
ketentraman. Dan Allah pun ingat akan mereka itu”.”
Apabila
seorang muslim membiasakan diri mengingat Allah maka ia akan merasa bahwa ia
dekat dengan Allah dan berada dalam perlindungandan penjagaan-Nya. Dengan
demikian, akan timbul pada dirinya perasaan percaya pada diri sendiri, teguh,
tenang, tentram dan bahadia.
Firman Allah
SWT: “karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu”.
(QS. Al-Baqarah, 2: 152)
Ingat kepada
Allah SWT, yang menimbulkan perasaan tenang dan tentram dalam jiwa, tak syak
lagi merupakan terapi bagi kegelisahan, yang merasakan manusia, ketika ia
mendapatkan dirinya merasa lemah, tak mempunyai penyangga dan penolong
menghadapi berbagai tekanan dan bahaya kehidupan.
4. Pengabdian
Kepada Negara
Manusia pada
hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu Negara.
Karena itu seseorang wajib mencintai Bangsa dan Negaranya. Mencintai ini
biasanya diwujudkan dalam bentuk mengabdian. Banyak contoh pengabdian kepada
bangsa dan Negara dalam kehidupan.
PENGORBANAN
Pengorbanan
berasal dari kata korban, artinya berikan secara ikhlas: harta, benda, waktu,
tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cintanya atau ikatannya dengan
sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran. Menurut kamus umum bahasa indonesia
Wjs. Poerwodarminto, korban berarti:
a) Pemberian
untuk menyatakan kebaktian (kerelaan hati dan sebagainya). Misalnya: inilah
korban ku untuk nusa dan bangsa.
b) Orang
yang menderita kecelakaan karena perbuatan sendiri atau orang lain. Misal:
banyak orang yang menjadi korban permainan judi.
c) Korban
jiwa karena tertimpa bencana bumi di Kerinci, Jambi, bertambah banyak.
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta, pikiran,
perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwannya. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas, tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja
diperlukan.
Pengorbanan
dapat berupa:
a. Pengorbanan
kepada keluarga
Dorongan
seksual merupakan landasan pembentukan keluarga, di mana suami dan istri sama-sama
mendapatkan kedamaian hati, sehingga timbul rasa tentram, aman dan damai. Dan
antara keduanya pun timbul perasaan cinta kasih, kasih sayang, dan rahmat yamg
mendorong tetap terpeliharanya kehidupan bersama dengan harmonisnya dan penuh
dengan rasa saling tolong-menolong. Sehingga akan timbul suasana yang segar
bagi pertumbuhan anak-anak, pemeliharaan, dan pembentukan kepribadian mereka
secara sehat.
Contoh: Siti
Nurbaya, dengan sangat terpaksa mau dikawini Datuk Maringgih, seorang laki-laki
yang sangat dibencinya, demi cintanya kepada ayahnya.
b. Pengorbanan
kepada masyarakat
Manusia
adalah makhluk bermasyarakat. Ia tidak dapat hidup sendiri, ia tidak dapat
mencukupi kebutuhan sendiri. Untuk itu harus hidup bersama di tengah-tengah
masyarakatagar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dengan manusia
lainnya, tidak boleh tidak dia harus membatasi cintanya pada dirinya sendiri
dan egoismenya. Juga hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan
kasih sayang kepada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan
kepada mereka.
Contoh: Dr.
Tono aktif sebagai dokter yang baik. Begitu besar pengabdiannya kepada pasien
sehingga istrinya merasa diperlakukan sebagai penunngu rumah dan penunggu
telepun belaka. Koflik batin terjadi, ketegangan rumah tangga menjadi-jadi,
sehingga di rumah Dr. Tono tidak betah, gelisah. Akibat pengabdiannyakepada
masyarakat rumah tangganya menjadi korban.
c. Pengorbanan
kepada Bangsa dan Negara
Berbicara
tentang pengorbanan kepada bangsa dan negara tidak bisa dilepaskan dari bicara
tentang hak dan kewajiban. Dalam UUD 1945 banyak pasal-pasal tentang hak dan
kewajiban negara Republik Indonesia.
Setiap orang
di bumu mengetahui bahwa manusia merupaka anggota suatu bangsa dan warga negara
suatu negara. Semua orang pasti menjadi anggota dari warga dari suatu bangsa
atau negara dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara. Pembelaan
tersebut disebut pengorbanan.
Demi negara,
tiap orang tidak sayang kehilangan harta benda, bagian badan, bahkan nyawapun
dipertruhkan dengan ikhlas. Kapan saja dan dimana saja berada mereka
berkewajiban membela negara.
1) Pengertian
hak dan kewajiban
a) Pengertian
hak
Menurut
istilah Austin Paghotay, hak adalah wewenang moral untuk mengerjakan,
meninggalkan, memiliki, mempergunakan atau menurut sesuatu.
Hal ini
merupakan panggilan kepada kemauan orang lain dengan perantaraan akalnya,
perlawanan dengan kekuasaan atau kekuatan fisik. Adanya hak karena adanya
kewajiban kita mencapai tujuan akhir sesuai dengan hukum moral. Untuk
menjalankan kewajiban tersebut diperlukan adanya kebebasan manusia untuk
memilih alat-alat yang dibutuhkannya dengan tidak mendapat rintangan dari orang
lain, dengan demikian manusia harus mempunyai hak-hak, bukan binatang, walaupun
manusia dapat memilih secara sukarela atas hak-haknya, namun Allah SWT melarang
manusia untuk mencampuradukkan antara yang hak dan yang batil.
Firman Allah
SWT: “Dan janganlah kamu campuradukkan yang hak dan yang batil, dan
janagnlah kamu sembunyikan yang hak ituu, sedangkan kamu mengetahui”. (QS.
Al-Baqarah, 2: 42)
b) Unsur-unsur
penting dalam meninjau keadaan hak
Dalam
meninjau keadaan hak ada empat unsur yaitu:
ü Subjek
hak-hak buka hanya seseorang, tetapi golongan-golongan yang dapat merupakan
badan hukum, misalnya: lembaga perkumpulanm, maskapai, masyarakat, dan
sebagainya.
ü Yang
bersangkut paut dengan hak ini tibmul karena hak tiap manusia akan kewajiban
orang lain untuk memenuhinya, sehingga orang itu bersangkut paut dengan hak
tersebut.
ü Materi
hak,yaitu menjadi tujuan atau objek hak manusia, ini tidak mungkin oramg lain,
karena tujuan tiap manusia berada dalam dirinya yaitu kebahagiaan dan
kesejahteraan dengan ridha AllahSWT. Manusia bukan benda, sehingga tidak pernah
menjadi alat bagi orang lain.
ü Asas
hak atau alasan untuk hak kongret. Asas hak itu adalah suatu kenyataan bahwa
orang bersifat manusia atau peristiwa sejarah yang besifat kebetulan.
c) Hak-hak
asasi
Sejak abad
ke-17kita kenal perlindungan hak-hak ini secara nasional terhadap pemerintah
masing-masing negara antara lain Habeas Coipus.
d) Hak
dan kekuasaan
1) Hak
dalam Al-Quran
Pengertian
kata hak menurut pengarang kamus al-muhidh, fairus abadi, hak termasuk
sala-satu asma/ sifat Allah SWT. Hak juga berarti Al-Quran. Hak juga berarti
lawan batil, perintah yang harus dilaksanakan, adil, aslam, hak milik, wujud
permanen, kejujuran, maut dan tekat kuat.
2) Kekuasaan
Pengertian
kekuasaan bermacam-macam tergantung dari sudut mana kekuasaan itu ditinjau ,
misalnya dari aspek sosiologi, dari kekuasaan kehakiman dari hukum tata negara,
dan dari kekuasaan perundang-undangan.
a) Kekuasaan
dari aspek sosiologi
Dalam
kekuasaan terkandung 2 hakikat utama, yaitu:
ü Wewenang
untuk menindas penentangan
ü Pengaruh
yang secara nyata dipaksakan untuk dilaksanakan
Ahli
sosiologi max weber, membedakan kekuasaan atas tiga tipe ideal:
ü Kekuasaan
tradisional, berdasarkan kepercayaan dan tradisi
ü Kekuasaan
rasional, berdasarkan kaidah-kaidah hukum
ü Kekuasaan
harismatik, berdasarkan kepercayaan pada anggota pada kekuatan dan harga dari
pemimpin
b) Kekuasaan
kehakiman
ü Hukum
tata negara
ü Dalam
penjelasan undang-undang dasar Negara Indonesia
c) Kekuasaan
perundang-undangan
Dalam hukum
tata Negara; kekuasaan membentuk undang-undangberasal dari asas “Trias
Politika” yang dikemukakan ahli tata Negara praneis “montesquieu” (1689-1755)
d) Sumber
dan pemegang kekuasaan
Mengenai
sumber kekuasaan dalam ilmu negara dikenal ada dua sumber yaitu:
ü Menurut
teori teokrasi, sumber kekuasaan adalah dari Tuhan. Teori ini berkembang dari
abad ke-5 sampai abad ke-15
ü Menurut
teori hukum alam, bekuasaan berasal dari rakyat. Teori ini dipelopori oleh
Johannes Althusius.
e) Pemegang
kekuasaan tertinggi atau kedaulatan
Ada beberapa
teori kedaulatan yaitu:
ü Teori
kedaulatan Tuhan
ü Teoti
kedaulatan Hukum
ü Teori
kedaulatan rakya
Jelaskan Tanggung Jawab Anda Sebagai
Manusia! Dan Apakah Anda Seorang Yang Bertanggung Jawab?
Bagi saya
tanggung jawab dalam kehidupan saya terbagi atas 4, yaitu tanggung jawab kepada
Tuhan, orang tua, saudara/teman, kepada diri sendiri.
Saya akan
membahas tanggung jawab kepada tuhan, saya merasa saya belum berttanggung jawab
kepada tuhan karna sering tidak mensyukuri apa yang telah diberikan tuhan
kepada saya. Itu hanya sedikit contoh yang dapat saya berikan, masih banyak
kesalahan yang saya atau kita lakukan didunia ini. Untuk itu saya tidak pernah
lupa untuk selalu beribadah kepadanya, selalu berdoa agar semua kesalahan saya
selama ini dapat diampuni.
Tanggung jawab
saya kepada orang tua yaitu selalu membuat mereka berdua selalu bangga kepada
saya, selalu bahagia kepada saya, dengan giat kuliah dan mendpatkan ip yang
tinggi. Dan sayan tidak pernah lupa atas tanggung jawab saya tersebut. Contohnya
membuat orang tua saya jadi kecewa dengan saya.
Tanggung jawab
saya kepada saudara atau kepada semua orang ialah dengan selalu berbuat baik
kepada orang lain, walaupun itu hanya sebatas senyuman. Yang tidak seberapa
namun dapat menghasilkan pahala. Dan tentu ingin menjadi orang yang berguna
bagi semua orang.
Tanggung jawab
kepada diri sendiri ialah dengan bersungguh-sungguh dalam menjalani
perkuliahan. Senang atau duka saya siap untuk menelannya. Demi untuk masa depan
yang cerah. Tidak ada kata putus asa, tidak ada kata salah jurusan,semua bisa
dijalani selagi kita berusaha, beribadah dan berdoa. Dan ini semua saya lakukan
demi membahagiakan orang tua dan orang-orang terdekat saya.
Sumber : http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-tanggung-jawab.html
http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/manusia-dan-tanggung-jawab.html
Nama : Haris Winando
Kelas : 1TB02
NPM : 24314805
Tidak ada komentar:
Posting Komentar